Remaja islam Anti KamSeUPay

Sabtu, 23 Juni 2012 00.16 By Alfi Nisa

Lulus?....gak?......Lulus?....gak?.....Lulus?....gak?.....Lulus?....gak.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,lho gak lulus” HADUH,,,,,,,Resah + bingung + khawatir + takut + pusing + demam + flu + panas dalam + sariawan + bibir pecah-pecah + tenggorokan kering dan susah buang air besar,,.hehehe kayak penyakit aja. Wes, pokoknya nasdem (panas-adem) yang dirasakan oleh para peserta Ujian Nasional. Sungguh, memasuki gerbang UNAS seolah memanggul gabah 70 Ton.  Halah,,,lebay ammit. Sungguh,  para siswa seolah-olah dihantui 2 monster aneh “LULUS-TDK LULUS”.  Harlien siswi lulusan SMAN 1 Taman, dalam akun facebooknya mengaku, ketakutan akan ketidaklulusannya dirasakan ketika awal kali harus menghadapi Ujian SD. ”Bayangin aja 6 th sekolah, eh…. ternyata kelu2san hny dtentkn 3hr, lah kalo g lu2s gmn? Sia2 dong peddkn slm 6 thn?” koment-nya. Ketakutan yang sama juga dirasakan Adhe Alfian siswa kelas 8 yg berdomisili di Jawa tengah, dalam komentarnya, jujur ia mengatakan,”gg cma U doang, q juga >,<. hiks="" nih="" nasib="" pelajar.="" ya="" feda="" juga="" ikut="" kasihan="">

Sob, melihat kondisi pelajar yang memprihatinkan, Bermunculanlah orang yang mencoba membantu mreka dgn cara yang bermacam-macam, salah satunya membantu dlm hal kecurangan. Bahkan ada juga yang mencoba mengail ikan di air keruh (mencari keuntungan di tengah kondisi ruwet). KAMG (Komunitas Air Mata Guru) menemukan siswa di kota Medan mengumpulkan dana secara kolektif untuk diberikan pada orang yang akan memberikan kunci jawaban mulai dari Rp. 10rb sampai dengan Rp. 75rb. Kejadian seperti ini juga ditemukan di Balige. Di tempat ini siswa bahkan dipungut Rp. 150rb/orang (tribunnews.com,18/4). Menurut Posko Pengaduan UN kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sampai 19 April 2012 telah diterima 837 kasus kecurangan UN. Terdiri pengaduan kecurangan 213 kasus, kebocoran kunci jawaban lebih 65 kasus, dan jual beli soal oleh pihak sekolah. (Media Umat,ed 81/Mei 2012). Astaghfirullah…..

Tujuan membentuk peserta didik yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia memang disebutkan di dalam UU Sisdiknas. Namun kalimat itu hanya semacam pemanis, sebab rincian system dan prakteknya justru jauh dari nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. System sekuler kapitalistiklah, yang menjadi biang kerok semua ini. Sistem sekuler yang ada di tengah-tengah masyarakat telah memisahkan agama dari kehidupan, sehingga muncullah ungkapan “jangan bawa-bawa agama!” contoh : jangan bawa-bawa agama kalo lagi ngomongin teori evolusi Darwin! Jangan bawa-bawa agama kalo lagi ngebahas soal Hak Asasi Manusia. Cz menurut HAM nich…… Manusia bebas ngapain aja asal nggak mengganggu hak orang lain. Apakah mau pake baju terbuka, setengah terbuka, atau terbuka seluruhnya, g masalah, wong Hak asasi je……., apakakah mau bermake-up full colour, ataukah mau berzina asal suka sama suka, nggak ada masalah…..kan  Hak Asasi??? Kenapa emangnya?????  Masalah buat loe!!!!!….. He…he… gitu katanya HAM. Jadilah konser Lady Gaga harus diizinkan di Indonesia, n ndak boleh dilarang lho, meski atas pertimbangan norma agama, kata mereka Indonesia bukan Negara Islam bung! (iya sih…. Tapi Indonesia juga bukan Negara setan yang melegalkan stiap kemaksiatan). Ya….inilah sobat akibat akutnya racun sekulerisme yang telah merasuki pemikiran kaum muslimin. (Naudzubillah)

Pendidikan Berkarakter kebangsaan yang dicanangkan pemerintah juga makin jauh api dari panggang. Yakinlah….tanpa dilandasi Islam sebagai asasnya, niscaya kepribadian siswa yang baik dan berkualitas tidak akan terbentuk. Ok lah, di sekolah keliatannya baek, di rumah manut tapi jangan heran di luaran ternyata bandelnya nggak ketulungan.  Akhirnya?: ”Jangan bilang siapa-siapa ya ?! gue hamil nih……(di luar nikah maksudnya)” or ”Hihi..gue tilep abis nih duit ortu, mumpung sekolahx jauh dari ortu gue bilang aja duit na buat keperluan sekolah padahal abis buat clubbing, ke salon, beli baju, dll”. Yah, kok ancur gitu sih, Bro n Sis?! Ya…iyalah… namanya juga produk pendidikan sekuler. So Jangan heran klo sekrang banyak anggota DPR yang udah sekolah sampek setinggi gunung, e…masih berani korupsi, masih berani bohong saat memberikan kesaksian di pengadilan, masih berani nipu rakyat dengan janji-janji manis waktu kampanye. Bagi orang yang bermental sekuler, Allah hanya ada di masjid aja, sementara di kantor, di pasar jauh dari pengawasan Allah.

Asas pendidikan yang Kapitalis pun, kini telah menjadikan biaya pendidikan berkualitas semakin mahal. Akhirnya hanya orang2 yang berduitlah yang bisa menikmatinya, gimana nggak???? masuk RSBI aja nggak cukup kalo hanya modal pinter doang, tapi harus ada duit berjeti-jeti, ya nggak??? Belum kalo pengen nglanjutin ke PTN, duit mutlak diperlukan. kalo nggak ada???? Yawdah SMK aja toh lulus SMK juga udah bisa kerja. Iya tapi bukankah gaji seorang lulusan SMK dibanding PTN tentu jauh berbeda, ujung-ujungnya kesejahteraan hidup tidak akan pernah berpihak pada yang lemah. Astaghfirullah!!!!

Sobat sudah saatnya kita buang jauh-jauh system Kapitalis Sekuler yang terbukti telah menyengsarakan umat manusia. mari kita ganti dengan system Islam bikinan Allah Robbul alamin. Jangan salah, Islam sebagai din yang sempurna juga punya konsep tentang system Pendidikan lho. Dalam Islam Negara wajib menjamin pendidikan yang murah dan berkualitas bagi seluruh rakyatnya. Coz Rosulullah telah menjadikan aktifitas menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan.
Rosulullah bersabda : "Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan". (HR. Ibn Abdulbari)
 Selain itu tujuan dari pendidikan dalam islam adalah untuk membentuk peserta didik memiliki syahsiyah islam, memiliki ketrampilan dan keahlian yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan (berarti harusmenguasai sains dan teknologi dong? Sip betul sekali)

Sejarah telah mencatat Keberhasilan Daulah Khilafah Islamiyah, yang telah melahirkan smart generation, Ulama-ulama dan tokoh Muslim pada masa lalu, yang beliau2 adalah seorang polymath (jenius dalam berbagai bidang). Tengoklah Ibnu Rusyd (1126-1198) misalnya, yang terkenal di Barat dengan nama Averous, Selain ahli fikih beliau juga ahli di bidang kedokteran dan filosof. Bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran ialah al-Kulliyat yang berisi kajian ilmiah pertama kali mengenai tugas jaringan-jaringan dalam kelopak mata. Bukunya dalam bidang fikih adalah Bidayatul Mujtahid. Az-Zahrawi, beliau adalah orang pertama yang memperkenalkan teknik pembedahan manusia. Az-Zahrawi yang lahir dekat Cordova pada 936 Masehi, dikenal pula sebagai penyusun ensiklopedi pembedahan yang karya ilmiahnya itu dijadikan referensi dasar bedah kedokteran selama ratusan tahun oleh sejumlah universitas di Barat. Selain itu masih ada al-Khawarizmi Ahli Matematika, Ibnu Sina Ahli kedokteran, Al-Haitsam Ahli Fisika, Al-Idris ahli Geografi, dan banyak lagi yg laenx (keren nggak tuh????? Ya pasti keren lah!!!!)

Bahkan kesejahteraan para guru juga mendapat perhatian yang besar dalam Islam. Khalifah Umar bin Khatab telah membuktikannya. Beliau pernah ngasih gaji  tiga orang guru di Madinah sebesar 15 dinar per bulan (1 dinar = 4,25 gram emas. Kalo 15 dinar = kurang lebih 63,75 gram emas, jika harga emas Rp 300.000,-/gr maka kalo dikurskan ke rupiah sekitar Rp 19.125.000,- ) per bulan. Waduuh! Dahsyat! Tapi jangan lupa nih, selain digaji segambreng emas, para gurunya juga kudu punya kepribadian islami yang mantap.

Sifat Rasulullah sbg pendidik kudu ditiru nih.  Beliau punya sifat penuh kasih sayang, sabar, cerdas, tawadhu’, bijaksana, pemberi maaf, kepribadian yang kuat, pede dengan tugas ’mendidik’. Jadi acara belajar pembelajaran pun ga cuma sekedar transfer informasi tapi justru transfer pemahaman.  Dijamin deh para siswanya entar pada oke.
Dalam pendidikan Islam, ujian pun ada. Tapi ga ada ujian tulis. Cukup ujian lisan & mempraktekkan ilmu yg dikuasai / dipahami.  Nanti, sekolah akan ngasih semacam ijazah buat nandain tuh siswa udah nguasai dan mampu ngajarin ilmu tertentu yg udah dia dapet di sekolahan. Nggak kayak sekarang, cuma cukup bikin skripsi, tesis or disertasi dan itupun bisa jadi hasil nyontek penelitian orang or ngupah orang buat dibikinin. Gawat!

So, hari gini masih bertahan dalam pendidikan yg kapitalis-sekuler? Nggak la yauw. Mending mantepi langgkah buat heal the education by Islam way! Okey ?! ^_^

0 komentar:

Posting Komentar