ABG; Starting Your Life

Sabtu, 23 Juni 2012 00.12 By Alfi Nisa

Negri ini memang negri yang gak mau dewasa.Maunya jadi anak-anak terus.Coba aja lihat tingkah pola elit politik di negri ini, ketika salah satu partai besar di negri ini diduga terjerat kasus korupsi, bagaimana sikap aktifis partainya. Bukannya rebutan salah dan memperbaiki diri, tapi justru malah saling tuding kesalahan, n ogah diperkarakan. Bahkan ketika sudah tersudut dan gak bisa mengelak, masih juga mereka berani mengatakan ‘kesalahan’ (baca: korupsi) yang mereka lakukan masih lebih ringan daripada partai lainnya. Hiks…hiks…hiks…..Bener2 kanak2 deh….! (Sobat Feda ngikutin beritax kan? Jgn asyik ma Sinetron, Drama Korea, music, infotainment or piala Euro dong……cz udah saatx remaja muslim melek politik. Akur??? Akur dech!) 


Salah satu contoh lagi, bahwa Bangsa ini memang bangsa yang gak mau dewasa.Maunya jadi anak2 terus adalah tingkah pola para remajanya. Sekarang coba lihat tingkah pola remaja2 bangsa ini yang seharusnya kalo dilihat secara usia mereka itu sebenarnya sudah gede. Tapi apa yang terjadi , PAKAIANNYA…. Astaghfirullah. Tidak diukur berdasarkan usia. Masak baju adiknya yang masih balita dipake. Kalo gak percaya, coba saja lihat, banyak remaja putri yang lebih suka memakai hot pen, tank top, rok mini dan segala pakaian yang serba minimize. Parahx, kian hari hal itu kian lumrah aja, bahkan sudah banyak berseliweran dijalan-jalan depan rumah kita. Naudzubillah 


Kawan, gaya berpakaian yang sembrono, kurang bahan, tanpa aturan telah terbukti mendatangkan kemudhorotan bagi kita. Masih ingatkan dengan kejadian pemerkosaan di angkot be2rapa bulan yang lalu.banyak tanggapan yang muncul terhadap fenomena tersebut , Gubernur DKI Fauzi Bowo misalnya, mengaitkan factor penyebab perkosaan adalah pakaian sebagian besar perempuan yang menantang “Coba bayangkan yang duduk didepan perempuan itu, bagaimana reaksinya melihat ada perempuan pakai rok mini, rada gerah juga kan…,” paparnya.


Kawan, sadarilah kita ini sdh gede.Tdk seharusnya kita seperti anak2. Kita ini bukan bayi usia 2 tahun yg dgn pedenya berlarian kesana-kemari meski cuma pakai kaos cangklek ama pampers doang. Kita juga bukan bayi 5 thn yang lebih memilih pake celana pendek, biar gampang kalau mau pipis. Jadi stop deh buka2an. Cobalah berpikir dewasa. jgn cuma gede badanx aja tapi cara berpikir n prilakux masih kayak anak2. Berpikir dewasa berarti senantiasa punya pertimbangan sebelum bertindak.Nah, yg dijadikan pertimbangan itu hukum syara’ (syari’at Islam). Jadi kalo mau berbuat apapun harus berpikir dulu, ini boleh gak ya menurut Islam, Apakah yang saya lakukan ini benar menurut aturan Allah atukah enggak ? Apakah perbuatan saya ini baik dan diridhoi Allah ataukah justru salah besar sehingga bakal mendatangkan murkanya Allah? Itulah berpikir dewasa yang sebenarnya. Jangan bilang dewasa, kalo masih suka pacaran….. Jangan bilang dewasa kalo gara2 masalah sepele aja sampek rela tawuran.


Sobat, sebenarnya dalam “kamus” ajaran Islam tak dikenal istilah remaja. Ajaran Islam dalam menilai manusia itu hanya dengan dua kriteria: anak-anak dan dewasa. Perubahan dari dunia anak-anak menjadi dewasa ditandai dengan perubahan pada hormon-hormon seksualnya, seperti pada anak laki-laki sudah mengalami ihtilam (mimpi basah, yakni pas mimpi keluar sperma, bukan karena diguyur air se-ember). Buat anak perempuan sudah mulai haid alias datangnya ‘tamu bulanan’. Dalam Islam, kejadian itu dikenal dengan istilah sudah “baligh”.

Nah, jika sudah baligh, berarti kamu sudah terbebani hukum (mukallaf). Artinya, WAJIB’ bagimu menjalankan seluruh aturan Allah yang termaktub di dalam al quran dan sunnah cz segala perbuatanmu dalam menjalani kehidupan ini akan dicatat. Jika berbuat baik, pahala ganjarannya, jika berbuat salah, dosa yang ia dapat. Tapi jika masih anak-anak, tak akan dinilai baik atau buruk, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Diangkat pena dari tiga orang; orang yang tidur sampai ia bangun, anak hingga baligh, dan orang yang gila sampai ia sembuh”. Sobat, “ Diangkat pena” disini maksudx tidak dicatat amalx.

Btw, Sayangx banyak yang salah kaprah dalam mengartikan masa remaja, dimana masa remaja dianggap sebagai masa transisi (peralihan) dari masa kanak-kanak ke dewasa, sehingga di masa transisi ini remaja masih ditoleransi kalo masih melakukan banyak kesalahan. blm siap sholat n puasa dianggap biasa, ogah menutup aurot dianggap wajar, bahkan hobby pacaran justru dianggap biasa. (astaghfirullah….)


Sobat, Allah telah mentaqdirkan qt memasuki usia baligh. Fase dimana perkembangan akal benar2 sempurna, dan fisik pun dalam kondisi sangat prima. Beda jauh ama kakek2 or nenek2 yg kebanyakan udah pada pikun, stamina tubuhnya pun jauh menurun. Bahkan kadang sederet penyakit biasa dikeluhkan para lansia, mulai dari kesemutan, darah tinggi, asam urat, kolesterol dan lain sebagaix. Oleh karena itu syukuri masa muda ini dengan beramal sholeh sebanyak-banyak2, pelajari islam, kemudian terapkan dan dakwahkan. Bukankah Rosulullah pernah bersabda : “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, (salah satunya adalah) Pemuda yang senantiasa beribadah kepad Allah semasa hidupnya” (HR. Bukhari-Muslim)


Jadi, udah dech jgn terpengaruh dengan budaya hedonis, liberalis, dan permisif yang ditawarkan dengan gencar lewat berbagai film, sinetron or apapun bentukx. Cz qt sudah punya Islam sebagai “way of life”. Islam adalah pandangan hidup yg akan mengantarkan qt pada keselamatan dan kebahagiaan hakiki dunia akhirat.Kini udah saatnya remaja islam bangkit. Selamatkan generasi Islam dari racun-racun pemikiran kufur dengan tegaknya Syariah dan Khilafah! Allahu Akbar!

0 komentar:

Posting Komentar