Ini Duniaku, Untukmu....

Sabtu, 03 Maret 2012 05.45 By Alfi Nisa

Setahun lebih ku disini. Tak ada hari tanpa kisah baru. Tak ada detik tanpa tawa. Aku bahagia. Aku gembira. Gimana tidak??? Celoteh mereka lucu. Tangis mereka merayu. Tawa mereka buat dunia ceria. Mereka adlah calon pemimpin umat. 20 TAHUN lagi, DUNIA dalam genggamannya. HSG SD Khoiru Ummah 12, sekolah calon pemimpin umat. Kita tanamkan benih-benih perjuangkan pada diri mereka. Kita suburkan mereka dengan Tahfidz Quran. Kita pupuk mereka dgn tsaqofah-tsaqofah islam yang akan merubah pola pikir dan pola sikap mereka. Kita tinggikan taraf berfikir mereka. Kita babat habis ide-ide kufur yang menjadi benalu dalam benak mereka. Kita sempurnakan dengan siraman do’a setiap malam.

Mereka cerdas. Mereka merayu. Mereka menggoda.

”Ustadzah, banyak sekali soal matematikanya? Ta kerjakan lima saja ya us!” pinta mereka
”kerjakan semua nak!” sahutku tanpa toleransi
”ealah ustadzah, Rosulullah aja waktu minta keringanan sholat diberi keringanan sama Allah. Kenapa aku minta keringanan gak boleh. Ayo ta Uuuuuusss....” rayu ilham sambil berdalih.

^_^ senyumku sambut rengekan mereka. Wah, ini pemahaman yang harus diluruskan, ”Nak, Rosulullah minta keringanan itu karena Rosulullah sayang sama kita. Rosul merasa umatnya tidak akan mampu melakukan sholat 50x. Kalo rosulullah sendiri sih, gak ada masalah dengan sholat yang 50x, karena sudah terbukti selain sholat 5 waktu, Rosulullah juga menyempurnakan dengan sholat-sholat sunah. Tahu kan?
Nah, sekarang ustadzah yakin kalian pasti bisa mengerjakan soal matematika yang Cuma sepuluh. Kalian itu lo nak, PINTER. Ayo kerjakan jangan malas. Karena Malas itu Mu............”
”Suuuh”serentak mereka sambung kalimatku.

Wah,,,,jadi ustadzah memang harus lebih cerdas dari siswanya.

Suasana pelajarn pertama usai, saatnya sholat dhuha. Ku beri mereka komando, untuk segera wudlu. Tapi namanya anak2, masih ada aja yang maen. Ku datangi mereka, dan segera mereka berlarian. ”WUDLU”satu kata itu yang keluar dari mulutku. Saat itu, hanya satu anak yang terdiam tak lari, Azmi namanya. Sambil berjalan menuju kamar mandi, dia tarik2 kerudungku. ”Ustadzah,,,,Ustdzah,,,,,aku belum bisa wudlu.” katanya pelan.
Sekali lagi aku tersenyum. Wajar, ini minggu pertama dia masuk sekolah.
”Yuk mi...Ustadzah bantu. Kumur dulu ya 3x..........................................................selesai”. kubimbing dia perlahan.

Lain ilham, lain azmi, lain lagi Fira. aku tak tahu kenapa perempuan sukanya ngomoooooong aj, disuruh belajar malah cerita.
”Ustadzah,,,,ustadzah,,,,aku tadi malam nonton Islam KTP. Lucu Us,,,bang madit lo us, jahat.” sambil sibuk dia menyiapkan buku pelajaran.

Beberapa saat kemudian dukungan datang,” Iya us…..aku juga lihat. Ada yang namanya TB Us. TB masih kecil tapi banyak omong.” Sambung zahrah.

“O…sinetron Islam KTP ya.” Jwabku sok tahu.
“Sudah ya ceritanya. Kata Bapak TB anak kelas satu harus rajin belajar. Yuk segera keluarkan bukunya!.” Ku tinggikan suaraku, itulah kalimat pertamaku memulai pelajaran.

“Hehehe……” mereka tertawa sambil kelihatan gigi bugesnya, denger aku perintahku
“iya Us..iya….TB biasanya ngomong gitu.” Sambut mereka.

Itulah anak2 kita. Mereka lugu, mereka polos, mereka tanpa dosa, mereka bak kertas bersih berwarna putih. Semuanya tergantung kita, coretan2 seperti apa yang hendak kita torehkan dalam kertas putih itu.

Jaman terus berubah, usia kian bertambah. Kita yang dulu anak2 sekarang tua. Tak bisa kita terapkan bagaimana cara bapak-ibu dan guru2 kita mendidik kita dulu, pada anak2 dihadapan kita sekarang. Mereka manja, semakin kita geram, semakin mereka lari menjauhi kita. Mereka tak kenal kata perintah, yang mereka mau pernyataan indah yang memahamkan, yang kemudian disambut dengan kata, ”Baik Ustadzah, Aku mau seperti Muhammad Al fatih. Aku mau rajin sholat. Aku mau jadi anak Sholeh. Aku mau menaklukkan Roma”
Itulah anak2 kita masa kini. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah ”bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Inilah asaz Quantum Teaching yang disampaikan ustadz Aris beberapa kesempatan training lalu. Sebuah terobosan baru dalam dunia pendidikan. Quantum Teaching menjadikan segala sesuatu berarti dalam proses belajar mengajar, setiap kata, pikiran, tindakan asosiasi dan sampai sejauhmana mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran.
Adapun prinsip Quantum Teaching dikemas cantik dalam nada lagu Opick “Tombo ati”;

Prinsip QT ada lima perkaranya.
Yang pertama, Segalanya berbicara.
Yang kedua, Segalanya bertujuan.
Yang ketiga, Alami baru namai.
Yang keempat, Akui setiap usaha.
Yang kelima, Jika Layak Dipelajari,
Maka Layak Pula untuk Dirayakan
Moga2 Allah ta’ala merahmati.

Semoga catatan singkat ini, menginspirasi kita untuk terus merubah diri menjadi ustdzah yang kian baik dari hari kehari. Yuk, sama2 kita awali mulai hari ini. Salam sayang karena Allah, tuk Laskar pelangiku di HSG SD KHOIRU UMMAH 12.

0 komentar:

Posting Komentar